Di dunia mode yang selalu berubah, ada sebuah tren baru yang semakin berkembang dan mendapatkan perhatian besar di tahun 2025—‘quiet luxury’. Tren ini merujuk pada gaya hidup dan mode mewah yang lebih understated, dengan fokus pada kualitas dan desain yang elegan tanpa bergantung pada logo yang mencolok. Sebagai antitesis dari tren sebelumnya yang mendambakan logo besar dan pengenalan merek, ‘quiet luxury’ menawarkan sesuatu yang lebih halus, lebih introspektif, dan lebih terfokus pada nilai yang sebenarnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang fenomena ini, mengapa tren ini muncul, dan bagaimana ia mendominasi dunia mode di 2025.
Apa Itu ‘Quiet Luxury’?
‘Quiet luxury’ adalah istilah yang menggambarkan mode mewah yang tidak menonjolkan diri dengan logo atau simbol yang jelas dari merek. Sebaliknya, desainnya lebih fokus pada kualitas material, teknik pembuatan yang sempurna, dan estetika yang bersih dan minimalis. Tidak ada kebutuhan untuk meneriakkan status sosial melalui pakaian yang bisa dilihat oleh orang lain. Justru, ‘quiet luxury’ mengutamakan pemahaman pribadi tentang kualitas dan keanggunan. Ini adalah pendekatan yang lebih halus terhadap mode mewah, yang tidak bergantung pada pengenalan merek yang terlihat jelas.
Di dalam dunia mode, merek yang mengadopsi ‘quiet luxury’ biasanya menawarkan produk yang dirancang dengan baik dan bahan berkualitas tinggi, namun tanpa embel-embel logo yang mencolok atau desain yang berlebihan. Estetika yang minimalis dan elegan menjadi ciri khasnya, dan sering kali pakaian tersebut hanya dikenali oleh mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang mode dan kualitas.
Mengapa ‘Quiet Luxury’ Muncul?
Pergeseran menuju ‘quiet luxury’ tidak datang begitu saja. Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa tren ini mulai mendominasi dunia mode di 2025.
-
Reaksi terhadap Konsumerisme Mewah yang Terlalu Terlihat
Sebelumnya, mode mewah sering kali sangat terkait dengan identitas visual yang jelas melalui logo besar dan desain mencolok. Merek-merek seperti Louis Vuitton, Gucci, dan Prada pernah mendominasi pasar dengan produk-produk yang mudah dikenali, terutama oleh logo besar yang menjadi simbol status sosial. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang mulai merasa bahwa mode mewah yang bergantung pada pengenalan merek tersebut terkesan berlebihan dan bahkan klise. Penggunaan logo yang mencolok dianggap sebagai bentuk konsumerisme yang berlebihan, dan dengan demikian, orang-orang mulai mencari alternatif yang lebih elegan dan pribadi, yaitu ‘quiet luxury’.
-
Tuntutan untuk Keberlanjutan dan Etika
Selain itu, ada pergeseran dalam kesadaran konsumen terkait keberlanjutan dan etika. Generasi muda, khususnya Generasi Z, semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari industri fashion. ‘Quiet luxury’ sering kali mengedepankan kualitas dan durabilitas produk, yang berarti bahwa pakaian ini tidak hanya lebih tahan lama tetapi juga lebih ramah lingkungan. Merek yang memproduksi pakaian ‘quiet luxury’ cenderung mengedepankan keberlanjutan dalam proses produksi dan sering menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan, menciptakan produk yang bisa digunakan dalam jangka panjang, bukan hanya mengikuti tren musiman.
-
Pergeseran Nilai Sosial
Di dunia yang semakin dipenuhi dengan konsumsi yang berlebihan, ada pencarian akan nilai-nilai yang lebih mendalam, dan hal ini tercermin dalam pilihan mode. Tren ‘quiet luxury’ juga menjadi respons terhadap budaya “showing off” yang sering hadir di media sosial. Di era di mana setiap orang bisa memamerkan apa yang mereka beli, banyak individu merasa bahwa menciptakan citra dengan barang-barang mewah yang mencolok terasa semakin tidak relevan. Sebagai gantinya, mereka mencari cara untuk mengekspresikan keberhasilan dan status mereka melalui pilihan yang lebih pribadi, lebih bernilai, dan lebih autentik.
Ciri-Ciri ‘Quiet Luxury’ dalam Mode
Tren ‘quiet luxury’ menonjolkan ciri-ciri yang sangat berbeda dari mode mewah tradisional yang didominasi oleh logo dan simbol merek. Beberapa ciri khas dari ‘quiet luxury’ ini antara lain:
-
Desain Minimalis
Pakaian yang masuk dalam kategori ‘quiet luxury’ cenderung memiliki desain yang simpel dan elegan. Potongan yang bersih, siluet yang tidak berlebihan, dan warna yang netral seperti hitam, putih, beige, atau navy menjadi ciri utama. Desain yang lebih halus ini memungkinkan pemakai untuk merasa percaya diri tanpa perlu mengandalkan perhatian publik.
-
Bahan Berkualitas Tinggi
Fokus utama dari ‘quiet luxury’ adalah kualitas material. Pakaian yang termasuk dalam kategori ini sering kali terbuat dari bahan premium seperti kasmir, sutra, kulit asli, dan wol terbaik. Setiap potongan dirancang untuk bertahan lama dan tetap terlihat indah seiring waktu.
-
Pembuatan yang Teliti
Merek yang berfokus pada ‘quiet luxury’ biasanya memperhatikan setiap detail pembuatan produk mereka. Kualitas pengerjaan yang sempurna menjadi hal yang sangat diperhatikan, dengan proses pembuatan yang menggunakan teknik yang lebih rumit dan penuh perhatian.
Apakah Tren Ini Terjadi di Seluruh Dunia?
Tren ‘quiet luxury’ tidak terbatas pada satu wilayah atau negara tertentu. Namun, dampaknya memang bervariasi di berbagai belahan dunia. Di negara-negara Barat, terutama di kalangan kelas menengah atas dan generasi muda, ‘quiet luxury’ telah menjadi tren utama dalam beberapa tahun terakhir. Di Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya, banyak konsumen yang lebih memilih merek-merek yang menawarkan produk tanpa logo mencolok, seperti Loro Piana, The Row, dan Celine.
Namun, di negara-negara lain seperti Asia, tren ini mungkin sedikit lebih lambat diterima, meskipun mulai ada perubahan. Di negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Jepang, mode yang bergantung pada logo masih sangat populer, terutama di kalangan kaum muda yang ingin menunjukkan status sosial mereka. Meski demikian, dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan keinginan untuk menonjolkan individualitas, tren ‘quiet luxury’ mulai berkembang secara perlahan di pasar-pasar ini.
Kesimpulan
Quiet luxury adalah tren mode yang semakin mendominasi dunia fashion pada tahun 2025. Tren ini menawarkan pendekatan baru terhadap mode mewah dengan menekankan kualitas, desain minimalis, dan etika keberlanjutan, tanpa bergantung pada logo atau simbol merek yang mencolok. Meskipun ‘quiet luxury’ lebih cepat berkembang di negara-negara Barat, tren ini mulai menunjukkan pengaruh di seluruh dunia, dengan perubahan preferensi mode yang semakin menekankan pada nilai yang lebih dalam dan bukan hanya pada tampilan luar. Sebagai tren yang lebih introspektif dan pribadi, ‘quiet luxury’ memegang peran penting dalam membentuk masa depan mode mewah.